Kamis, 10 September 2009

Demam Typoid

DEMAM TYPHOID
 
A. PENGERTIAN 
  Demam Typhoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran.

B. PENYEBAB
 Penyebab penyakit ini adalah salmonella typhosa,basil typhus yang berbentuk batang lurus dan berbulu getar serta bersifat gram negatif.basil bergerak dengan rambut getar dan mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O,antigen H dan antigen Vi.dalam serum pasien terdapat zat (agglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut.

C. PATOFISIOLOGI
 Infeki terjadi melalui mulut oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi kotoran penderita menuju kesaluran pencernaan ,dibutuhkan sejumlah bakteri 105 -10 8
Untuk dapat menimbulkan infeksi ,sebagian besar bakteri mati oleh asam lambung dan bakteri yang hidup akan masuk ke usus halus dan mekalui pembuluh limfe halus masuk kedalam peredaran darah sampai diorgan terutama hati dan limfa .basil yang hancur berkembang biak dalam hatyi dan limfa sehingga organ tersebut akan membesar disertainyeri pada perabaan .kemudian basil masuk kembali kedalam darah(bakterimia)dan menyebar ke seluruh tubuh terutama kedalam kelenjar limpoid usus halus menimbulkan tukak berbentuk lonjong .tukak tersebut dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus Invasi kedalam kandung empedu sendiri dapat menyebabkan carier cronik yang dapat menularkan penyakit demam typoid pada orang lain.


  Skema patofisiologi :
   
  Salmonela typhi infection
 


Bakteri mati Bakteri hidup menuju # panas
oleh as.lambung usus halus #sakit kepala
 # nyeri otot

  Pembuluh limfe usus halus


 Peredaran darah tukak pada mual 
 Usus halus muntah
 Hati dan limfa diare
 Seluruh tubuh
 Berkembang biak dlm nyeri tekan pada limfa
 Organ hati dan limfa

Masalah keperawatan :
 1.Peningkatan suhu tubuh
 2.Gangguan rasa nyaman 
 3.Nutrisi kurang dari kebutuhan
 4.Kekurangan volume cairan
 5.Resiko terjadi penularan pada orang lain.

 D. GAMBARAN KLINIK
  Gambaran klinik demam typoid pada anak biasanya lebih ringan daripada orng dewasa .masa tunas :10-12 hari ,yang tersingkat 4 hari jika melalui makanan dan 30 hari jika melalui minuman .selamamasa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal seperti perasaan tidak enak badan, lesu,nyeri kepala,pusing dan tidak bersemangat,serta nafsu makan menurun.
Gejala yang khas pada demam typhoid adalah :
1. Demam
Demam disebabkan oleh endotoksin yamg dikeluarkan kuman biasanya berlangsung 3 minggu ,bersifatfebris remiten dan suhu tidak tinggi sekali selama minggu pertama ;suhu tubuh berangsur angsur naik setiap hari biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada malam hari dan sore hari,minggu kedua :pasien terus berada dalam keadaan demam terus menerus dan terdapat bradikardi relatif .minggu ketiga :suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat napas berbau tidak sedap,bibir kering,dan pecah pecah(ragaden).padalidah tertutup selaput kotor (coated tongue) ujung dan tepinya kemerahan jarang terjadi tremor.pada abdomen dapat ditemukan keadaan perut kembung (meterismus).hati dan limfa membesar disertai nyeri tekan ,biasanya sering terjadi diare atau konstipasi atau normal.
3. Gangguan kesadaran 
Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak berapa dalam yaitu apatis sampai sampolen,jarang terjadi spoor,koma gelisaha9kecuali penyakitnya berat dan terllambat mendapatkan pengobatan ).dan juga terdapat gejala lain seperti pada punggung dan anggota gerak terdapat roseola (bintik kemerahan karena emboli basil dalam kafiler kulit) yang dapat ditemukan pada minggu pertama ,kadang ditemukan pula bradikardi relatif dan epistaksis pada anak yang lebih besar.


E. PROGNOSIS
Umumnya prognosis typus abdominalis pada anak baik,asal pasien cepat berobat.
Prognosis jelek ;-demam tingggi atau febris kontinua 
  -kesadaran sangat menurun (spoor,koma atau delirium) 
  -terdapat komplikasi yang berat missal dehidrasi dan
  asidosis.

F. KOMPLIKASI
1. Pada usus halus,umumnya jarang terjadi,seperti:
a.perforasi usus
b.perdarahan usus
c.peritonitis
2. Pada luar usus
Misalnya meningitis,kolestitis.enselopati dan lain lain

G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah tepi
Terdapat gambaran leukopenia,limpotosis relatif dan aneosinifilia pada permulaan sakit mungkin terdapat anemia dan trombositopenia ringan 
2. Darah untuk kultur dan widal
Biakan empedu untuk menemukan salmonella typhi diperklukan darah vena sebanyak 5 cc.pemeriksaan yang positifialah bila terjadi reaksi aglutinasi dengan hasil titer O yang bernilai 1/200 atau lebih.Titer terhadap antigen H tidak diperlukan untuk diagnosis karena dapat tetap tinggi setelah mendapat imunisasi atau bila pasien telah lama sembuh.

H. PENATALAKSANAAN 
1. Keperawatan
Pasien yang dirawat dengan diagnosis observasi typhus abdomen harus diangggap dan diperlakukan langsung sebagai pasien typus abdominalis dan diberikan pengobatan sbb:
 Isolasi pasien ,desinfeksi pakaian dan ekskreta
 Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal kembali(istirahat total)kemudian boleh duduk jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan .
 Bila terdapat komplikasi ,terapi disesuaikan dengan penyakitnya bila terjadi dehidrasidan asidosis diberikan cairan secara intra vena dsb.
 Pengawasan tanda tanda vital

2. Diet
Makanan harus mengandung cukup cairan ,kalori dan tinggi protein .serta tidak banyak mengandung serat (selulosa),tidak merangsang,dan tidak menimbulkan gas.minum susu 2 gelas perhari.bila kesadran menurun di berikan melalui sonde .untuk menghindari komplikasi mula mula pasien diberikan bubur saring kemudian bubur biasa dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhannya.
3. Obat obatan
 Pemberian klorampenicol dengan dosis tinggi yaitu 100 mg/kg BB/hari diberikan 4 kali sehari secara oral atau IV
 Obat lain seperti penisilin ,kotrimokxazol.









ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
DEMAM TYPHOID 
 
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama.umur, jenis kelamin,pekerjaan,pendidikan,status,suku bangsa,alamat no register,dan tgl masuk
2. Keluhan utama
Klien datang dengan keluhan panas yang turun naik lebih dari 1 minggu ,meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari disertai tidak nafsu makan.
3. Riwayat penyakit sekarang
o Sejak kapan klien mengalami keluhan
o Mengapa klien sampai menderita typoid apa karena makanan atau minuman
o Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut ?
o Apakah disertaipenurunan nafsu makan,sakit kepala, diare/konstipasi.
4. Riwayat penyakit dahulu
o Apakah klien sebelumnya pernah menderita penyakit yang sama ?
o Apakah sembuh?
o Apakah klien pernah menderita penyakit yang menyerang saluran gasto intestinal seperti diare ?
5. Riwayat penyakit keluarga
Apakah keluarga pernah menderita pemyakit yang sama dengan klien?
6. Riwayat tumbuh kembang
-apakah imunisasi klien lengkap
-apakah kehamilan dan kelahiran klien di rencanakan?
-Bagaimana tumbuh kembang klien ,uraikan !
7. Pengkajian fisik
-inspeksi
• perhatikan apakah klien tampak pucat,lemah , kesadaran menurun 
• pada lidah tampak tertutup selaput putih kotor,ujung dan tepi kemerahan.
• Apakah terdapat bintik merah pada punggung dan anggota gerak ?
  -Palpasi
• Turgor kulit klien jelek nadi teraba lambat (bradikardi relatif)
• Tubuh klien teraba panas dan pada perut tdp perut kembung (meterismus).
• Pada hati dan limfa membesara disertai nyeri tekan 
  -Askultasi
  Peristaltik bisanya meningkat bila disertai diare.
  -Perkusi
  pada daerah abdomen terdengar bunyi timpani (bila adameterismus).

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL
1. Kekurangan volume cairan ,resiko tinggi,actual s/d tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan 
Tujuan :
Mempertahankan /menunjukkan perubahan keseimbangan cairan
Intervensi:
a. Awasi tanda vital,pengisian kafiler,status membran mukosa,turgor kulit
b. Awasi jumlah dan tipe masukan cairan
c. Identifikasi rencana untuk meningkatkan /mempertahankan keseimbangan cairan optimal,jadwal pemasukan cairan .
Rasional :
a. Merupakan indicator keadekuatan volume sirkulasi,hipotensiotostatik dapat terjadi dengan resiko jatuh /cedera setelah perubahan posisi.
b. Pasien tidak mengkonsumsi cairan akan mengakibatkan dehidrasi atau menggati cairan untuk masukan kalori yang berdampak pada keseimbangan elektrolit
c. Melibatkan pasien dalam rencana untuk memperbaiki ketidak seimbangan.


2.Hypertemi s/d proses infeksi kuman salmonella d/d nyeri perut bagian bawah ,temp:38,7 C
  tujuan ;
  suhu tubuh kembali normal
  intervensi ;
a. Kaji ulang vital sign dan keadaan umum klien 
b. Berikan penkesh tentang proses penyakit klien kepada keluarga (ibu klien)
c. Jelaskan cara untuk mengatasi suhu tubuh yang meningkat dan motipasi untuk melaksanakannya ;
• Beri kompres dingin didaerah frontal ,axial,dada,bila badan panas
• Anjurkan banyak minum sesuai kebutuhan
• Anjurkan klien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
• Ciptakan lingkungan tenang,sirkulasi udara dan kesejukan ruangan cukup .
• Ganti pakaian daa alat tenun
d. observasi keluhan dan tingkat kesadaran klien
e. anjurkan keluarga klien melaporkan bila suhu tubuh klien meningkat/ada keluhan lain
f. kolaborasi dalam pemberian antibiotika dan antipiretika.
   
Rasional :
a. Membantu mengevaluasi derajat kebutuhan therapy dan membantu rencan intervensi keperawatan.
b. Meningkatkan partisipasi keluarga dalam pelaksanaan tindakan dan mengurangi cemas keluarga
c. Memberitahukan kepada keluaraga tentang :
• Kompres dingin diharapkan akan terjadi prosesreaksi konduksi/perpindahan panas dari tubuh ke media pengompres.
• Meningkatkan pengeluaran yang dapat membawa panas keluar dari tubuh melalui pengeluaran missal urine dan keringat 
• Pakaian tipis dan menyerap keringat mamudahkan proses penguapan panas tubuh 
• Lingkungan yang mendukung membuat klien menjadi lebih nyaman
• Pakaian dan alat tenun kering juga dapat meningkatkan rasa nyaman.
  d.e .Mengetahui perkembangan kondisi klien dapat melakukan intervensi 
  lebih dini sebelum terjadi keadaan lebih parah
f. Antibiotika bekejauntuk membunuh kuman dalam saluran cerna yang 
Menyebabkan infeksi pada usus ,antipiretika bekerja untuk pada saraf pusat untuk penurunan suhu tubuh.  

3. Gangguan ADL b/d keterbatasan aktifitas sekunder terhadap bedrest total 
  Tujuan 
  Kebutuhan aktifitas klien selama bedrest total terpenuhi
Intervensi
1. Kaji kebutuhan pemenuhan aktifitas ADL klien
2. Berikan penkesh secara sederhana pada klien dan keluarga tebtang tujuan bedrest total
3. Anjurkan dan motivasi keluarga untuk membantu klien dalam pemenuhan ADL
4. Beri mobilisasi secara bertahap sesudah demam hilang sesuai dengan pulihanya kekuatan dan tingkatkan kemampuan perawatan diri secara bertahap

Rasionalisasi
1. Mengetahui tingkat kebutuhan klien dalam beraktifitas, mempermudah dalam menentukan rencana intervensi yang akan diberikan 
2. Memberikan pengetahuan pada keluarga dan klien sehingga meningkatkan partisipasi 
3. Kebutuhan aktifitas ADL klien terpenuhi tanpa menghambat program bedrest total 
4. Mobilisasi yang berat dapat mempengaruhi kerja usus dan meningkatkan peredaran darah sehingga toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga memperberat penyakit

4. Perfusi jaringan ; kerusakan, resiko tinggi berhubungan dengan penurunan
  aliran darah Inpovolemia, Immobilisasi/tirah baring, hambatan aliran darah
  vena
  Tujuan  
  Memperatahankan perfusi individu yang tepat misal kulit hangat ,adanya nadi perifer kuat ,tanda vital dalam batas normal
  Intervensi :
1. Awasi tanda vital,palpasi nadi perifer secara rutin ,evaluasi pengisian kafiler dan perubahanmental,catat keseimbangan cairan 24 jam.
2. Dorong latihan gerak untuk kaki dan tumit 
3. Dorong ambulasi dini,hentikan duduk atau menggantungkan kaki di tempat tidur.
4. Berikan alat adekuat tepat dan staf dapat menangani pasien
Rasionalisasi;
1. Indicator keadekutan sirkulasi 
2. Merangsang sirkulasi pada ektrimitas bawah,menurunkan statis vena.
3. Duduk mengkontriksikanaliran vena tetapi jalan mendorong aliran balik vena 
4. Membantu penerimaan dengan pasien keras untuk bergerak ,perawatan usus dan ambulasi akan penurunan resiko cedera traumatis.



SUMBER :


Dongoes,Marilyn .E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3 .
  EGC. Jakarta .
Ngastiyah .1997. Perawatan Anak Sakit . EGC. Jakarta.  

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN 
DEMAM TYPHOID PADA AN. SR DI RUANGAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM ULIN BANJARMASIN

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
  a. Identitas klien 
 Nama : An S.R
 Umur : 10 tahun
 Jenis kelamin : Permpuan 
 Agama : Islam 
 Suku / Kewarganegaraan : Jawa / Indonesia 
 Pendidikan : Kelas 6 SD
 No. RMK : 507136
 Alamat : Jl. Haryono MT. No. 17 RT. 10 Banjarmasin 
 Tanggal MRS : 1 Nopember 2003 pukul 10.15 WITA
 Tanggal Pengkajian : 3 Nopember 2003 pukul 11.30 WITA
 DX Medis : Susp. Demam Thypoid  
 
b. Identitas Penanggung Jawab
  Nama : Tn. MA
 Umur : 58 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Pensiunan PNS
 Hubungan dengan klien : Ayah kandung klien
 
 II. RIWAYAT PENYAKIT
 1. Keluhan 
  Demam turun naik disertai tidak selera untuk makan.

 2. Riwayat penyakit sekarang
Sejak 10 hari yang lalu klien menderita panas yang naik turun, panas meningkat pada sore dan malam hari namun pada pagi dan siang hari panasnya menurun tetapi tidak mencapai titik normal, disertai sakit kepala dan nafsu makan yang menurun yang hanya diberi obat jenis Parasetamol akan tetapi tidak memnbaik juga. Kemudian dibawa oleh keluarga ke tempat praktek dokter dan diberi obat cair yang diminumkan, inipun tidak juga membuat keadaan klien membaik. Kurang lebih 2 jam sebelum dibawa ke rumah sakit klien memuntahkan semua isi perutnya. Oleh keluarganya klien dibawa ke IGD RSU Ulin Banjarmasin dan dirawat inap di Ruang Anak pada tanggal 1 Nopember 2003.

  3. Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah dirawat di rumah sakit ini pada umur 1 tahun karena penyakit
Namun klien tidak pernah menderita penyakit yang sama. Penyakit yang pernah diderita oleh klien hanya badan panas, batuk dan pilek.


  4. Riwayat tumbuh kembang
Klien lahir spontan, kehamilan direncanakan, riwayat imunisasi lengkap.

  5. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit seperti yang diderita oleh klien. Tidak ada penyakit keturunan seperti DM atau Hypertensi pada anggota keluarga.  

III. PEMERIKSAAN FISIK  
  1. Keadaan umum
  Kesadaran ; Kompos mentis
  Klien tampak lemah, postur tubuh tampak kurus
  Tanda vital : suhu = 37,8 ° C resp = 24 
  Nadi = 88 TD = 110 /80 mmhg
  TB / BB : 130 cm / 25 kg
  
  2. Kepala 
Keadaan kepala cukup bersih, tidak ada lesi / benjolan, distribusi rambut merata dengan warna warna hitam, tipis, tidak ada nyeri tekan. Klien mengeluh sakit kepala bila suhu badan meningkat. 

  3. Mata  
Kebersihan mata cukup, bentuk mata simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik konjungtiva kemerahan / tidak anemis. Fungsi penglihatan baik ( visus OD/OS : 6/6 ) tidak ada penggunaan alat Bantu kacamata, reflek pupil terhadap cahaya baik. 

  4. Hidung 
Kebersihan hidung cukup, bentuk tidak ada kelainan, tidak terdapat tanda-tanda peradangan pada mocusa hidung. Fungsi penciuman baik ( klien dapat membedakan aroma balsem dengan minyak kayu putih ), tidak terlihat pernafasan cuping hidung taka da epistaksis.

  5. Telinga
Kebersihan telinga bersih, bentuk tidak ada kelainan, tidak terdapat peradangan, tidak ada nyeri. Fungsi pendengaran baik ( klien dapat menangkap pembicaraan tanpa berusaha mendekatkan telinga ) dan tidak mengenakan alat bantu pendengaran.

  6. Mulut
Kebersihan mulut kurang dijaga, lidah tampak kotor, kemerahan, mukosa mulut/bibir kemerahan dan tampak kering. Tidak terdapat pendarahan pada gusi, tidak terdapat pembesaran/peradangan tonsil, tidak ada gangguan bicara, fungsi pengecapan baik ( klien dapat membedakan rasa pahit dan manis ).

  7. Leher
Kebersihan leher cukup, pergerakan leher tidak ada gangguan, dapat digerakkan ke kiri, kanan, atas dan bawah. Tidak terdapat kaku kuduk.
  8. Dada/pernafasan 
Kebersihan dada cukup, bentuk simetris, tidak ada benjolan/nyeri tekan. Jenis pernafasan kombinasi ( dada dan perut ), pola nafas teratur dan dangkal dengan frekuensi 28 x/m, tidak ada sesak/nyeri, tidsaka da batuk, perkusi paru resonan.

  9. Abdonen 
  Kebersihan cukup ,bentuk simetris,tidak ada benjolan/nnyeri tekan,bising usus 12x /menit,tidak terdapat pembesaran hati dan limfa  
.
10. Ektrimitas
Tidak ada kelainan bentuk antara kiri dan kanan,atas dan bawah,tidak terdapat fraktur,rentang gerak bebas terbatas, tangan kanan terpasang infus,genggaman tangan kiri dan kanan sama kuat

11. Kulit
Kelembapan kulit cukup,wajah tampak pucat,tekstur kulit halus,tidak ada oedem/peradangan,kulit pungggung tidak tampak kemerah merahan ,turgor kulit cepat kembali (dlm waktu 1-3 detik) tidak ada ikterik atau sianosis.
.
IV. KEBUTUHAN NUTRISI,BIOLOGISDAN PSIKOSOSIAL
  1.NUTRISI
 sebelum sakit
klien makan 3 kali sehari ,porsi makan ½-1 piring dengan menu nasi,sayur dan ikan .masalah tidak ada (spt mual,muntah),makannan tambahan lain klien senang jajan seperti snack, frekuensi minum 3-4 gelas sehari dengan jenis air putih ,the,minum susu jarang.
o Selama sakit
Klien kurang nafsu makan karena merasa mual.diit RS adalah nasi lembek porsi yang dihabiskan hanya 3-4 sendok makan,klien jarang minum hanya 1 gelas /hari.
  2.ELIMINASI
o Sebelum sakit
  BAB 1 kaili /hari,BAK 3-4 kali/hari,tidak ada keluhan
o Setelah sakit
  BAB 1 kali/hari ,BAB 2-3 kali /hari,terakhir BAB 1 hari yang lalu dengan konsistensi keras ,jumlah sedikit,warna kuning tua,tidak ada perdarahan.
  3.ISTIRAHAT DAN TIDUR
o Sebelum sakit
  Klien tidur malam ± 9 jam ,tidur siang jarang,tidak ada keluhan
o Selama sakit
  Klien tidur malam ± 7-8 jam,tidur siang ± 2-3 jam,klien sulit tidur .
  4.OLAHRAGA DAN AKTIFITAS
o Sebelum sakit
 Tidak ada kegiatan olahraga rutin yang di lakukan klien,kecuali olahraga di sekolahnya.klien termasuk anak yang aktif,setiap sore klien senang bermain dgn teman temannya
o Selama sakit 
  Klien hanya berbaring di tempat tidur ,klien dianjurkan bedrest total,segala aktifitas dan kegiatan sehari hari seperti makan ,minum,BAB,BAK,dibantu oleh ibunya.
  5.PERSONAL HYGIENE
o Sebelum sakit
  Klien mandi 2 kali/hari pagi dan sore,cuci rambut 2 kali/minggu,ganti pakaian setiap setelah mandi ,potong kuku 1 kali/minggu,gosok ggi 3 kali/hari (pagi dan sebelum tidur.
o Selam sakit
  Klien tidak mandi hanya diseka oleh ibunya,klien tidak gosok gigi hanya kumur kumur.
6.SOSIAL
o Interaksi dengan teman sebaya cukup baik,klien banyak mempunyai teman. Terlihat dengan adanya teman teman klien yang mengunjunginya.
o Selama sakit klien rewel dan manja kepada ibunya.
o Hubungan klien dengan orang tuanya dan saudaranya sangat baik,klien adalah anak bungsu dansangat dekat kepada ibunya


  V .DATA PENUNJANG
  1.THERAPI
  - infus D5 12 tetes/menit
  - kloromex/cemicitine 4x 500 mg
  - Antrain inj. 3 x 250 mg
 
  2.LABORATORIUM
  -Hematologi(29 okt 2003)
  HB ;11,5 gr % (N:11,5 –12,5 gr % )
  -Parassitologi
  Malaria (-)
  -Serologi
  s.typhi O :1/80
  H :1/80
  s.paratyphi AO :1/80
  BO :1/40  

1 komentar:

  1. saya mau tau artinya s.typhi O : 1/80
    H : 1/80
    AO : 1/80
    BO : 1/40
    angka2 tersebut menunjukkan apa? mohon bantuannya asap. thx

    BalasHapus